Jejak KH. Fadhil Bin Ilyas, Penggerak Dan Pendiri NU Kabupaten Ciamis


Dalam berbagai literatur dan hasil penelitian yang dimuat oleh NU Online KH. Fadhil bin Ilyas dikenal sebagai salah satu pendiri/Muassis Cabang NU Tasikmalaya. Sebelum mendirikan NU di Tasikmalaya beliau pernah menetap disebuah daerah di Ciamis selatan bernama Cikotok Desa Kertahayu Kecamatan Pamarican (konon dulu masuk kawasan Parigi) dan mengenalkan NU di masyarakat sekitar (dulu dikenal dengan NO singkatan Nahdlatul Oelama) dan kelak beliau termasuk pelopor berdirinya Cabang NU di Kabupaten Ciamis. 

Salah satu peninggalan KH. Fadhil Bin Ilyas adalah Masjid Jami’ Al-Muwahidin yang terletak di Desa Sidaharja (dulu masuk kawasan desa kertahayu). Masjid ini dibangun oleh beliau sejak tahun 1929 dan resmi bisa dipakai pada tanggal 01 Januari 1930 M. Masjid ini telah mengalami rehab total pada tahun 2002 dan sampai saat ini masih berdiri kokoh.

Masjid ini menjadi salah satu bukti sejarah bahwa beliau pernah singgah dan menetap di daerah Cikotok yang saat ini masuk kawasan Desa Kertahayu kecamatan Pamarican. 

Ky. Hamdani sebagai saksi hidup kelahiran tahun 1930-an menyampaikan bahwa Kyai Fadhil merupakan orang yang pertama kali mengenalkan Nahdlatul Ulama di masyarakat kertahayu dan sekitarnya dan berhasil mendirikan Masjid Al-Muwahhidin ini sebagai pusat belajar agama. Kyai Hamdani bahkan mengaku saat kecil pernah diajak orangtuanya berkunjung ke rumah Kyai Fadhil di Cikotok. Hal ini dibenarkan oleh KH. Salimi Madhasyim salah satu Imam Masjid Jami' Al-Muwahhidin.

Menurut beberapa sumber rumah beliau yang di cikotok merupakan rumah singgah karena beliau Kyai Fadhil saat itu masih harus bolak-balik ke Tasikmalaya untuk mendakwahkan Nahdlatul Ulama kepada masyarakat di dua daerah tersebut.


Kabar berdirinya Cabang NU Ciamis didasarkan pada hasil laporan Muktamar NU Menes tahun 1938. Berdirinya Cabang Ciamis, tentu tidak terlepas dari peran-peran KH Fadhil. Ia sebelumnya adalah pengurus bahkan, termasuk salah seorang pendiri dan yang memperkenalkan NU di Tasikmalaya. Bahkan, dialah yang pertama menduduki sebagai seorang syuriyah NU Tasikmalaya sebelum digantikan KH Syabandi Cilenga.
Setelah berjalan 10 tahun NU Tasikmalaya, mungkin, KH. Fadhil beranggapan, untuk memperkuat dan mengembangkan NU  Ciamis, harus dibentuk cabang sendiri mengingat jauhnya jarak jangkauan dari Tasikmalaya. Hal ini tentunya tidak sulit karena secara kultur masyarakat ciamis sudah diperkenalkan dengan Amaliah Nahdlatul Ulama selama beliau bolak-balik Tasikmalaya dan Ciamis.

Posting Komentar untuk "Jejak KH. Fadhil Bin Ilyas, Penggerak Dan Pendiri NU Kabupaten Ciamis"